MOTOR PLUS/ADE
Seumpama warna bodi cerah, tongkrongannya akan lebih gaharTERKAIT
KOMPAS.COM - Tampilan modifikasi pada Honda Vario dari Denpasar, Bali ini, sangat kental beraliran low rider dipadu dengan skuter besar ala Jepang. Mundurnya pun tidak kepalang tanggung, "Sudah lebih dari dua meter karena proses pemundurannya dilakukan dua kali," ungkap Made Ambhara dari rumah modifikasi M1.
Mundur pertama disentuh pada sasis, tepatnya di bawah dek. Tambahannya menggunakan besi kotak dan ukurannya mengikuti rangka asli. Prose dimulai dengan memotong rangka kemudian disambung besi kotak yang panjangnya 65 cm. Setelah itu baru pemasangan undur-undur denngan konsep yang sama seperti dilakukan para pemodifikasi.
"Tapi, ada perbedaan dalam konstruksinya," sebut Made. Untuk bagian itu, ia menggunakan sokbreker yang sudah dicustom ulang dan posisinya dibuat rebah, sehingga berfungsi layaknya undur-undur tadi. Panjangnya, jelas Made 20-an cm.
Dengan mundur yang lumayan, harus ada penyesuaian pada bodi dengan cara membuat ulang. Ada beberapa bagian masih mempertahankan ciri sebuah vario. Walau lampu depan diganti pakai CBS Techno, tapi tetap Vario. Sedang model buntut berikut lampunya masih sama.
Bagaimana dengan suspensi? Untuk depan dibuat rigid dengan tujuan menghindari bodi depan pecah akibat sokbreker yang bisa main. Sangat mungkin lantaran bopdi fiber yang melekat sekarang punya bobot yang sangat berat. "Nah, kalau turun naik pasti berbenturan dengnan sepatbor. Itu yang dihindari," paparnya.
Sementara sokbreker belakang dibuat bisa main. Di sini ia menggunakan empat unit peredam kejut yang sudah dicustom. Jadi, walau sudah tergolong ekstrem, tapi asli Vario masih dikenali. (Nurfil)
Editor: Bastian
Mundur pertama disentuh pada sasis, tepatnya di bawah dek. Tambahannya menggunakan besi kotak dan ukurannya mengikuti rangka asli. Prose dimulai dengan memotong rangka kemudian disambung besi kotak yang panjangnya 65 cm. Setelah itu baru pemasangan undur-undur denngan konsep yang sama seperti dilakukan para pemodifikasi.
"Tapi, ada perbedaan dalam konstruksinya," sebut Made. Untuk bagian itu, ia menggunakan sokbreker yang sudah dicustom ulang dan posisinya dibuat rebah, sehingga berfungsi layaknya undur-undur tadi. Panjangnya, jelas Made 20-an cm.
Dengan mundur yang lumayan, harus ada penyesuaian pada bodi dengan cara membuat ulang. Ada beberapa bagian masih mempertahankan ciri sebuah vario. Walau lampu depan diganti pakai CBS Techno, tapi tetap Vario. Sedang model buntut berikut lampunya masih sama.
Bagaimana dengan suspensi? Untuk depan dibuat rigid dengan tujuan menghindari bodi depan pecah akibat sokbreker yang bisa main. Sangat mungkin lantaran bopdi fiber yang melekat sekarang punya bobot yang sangat berat. "Nah, kalau turun naik pasti berbenturan dengnan sepatbor. Itu yang dihindari," paparnya.
Sementara sokbreker belakang dibuat bisa main. Di sini ia menggunakan empat unit peredam kejut yang sudah dicustom. Jadi, walau sudah tergolong ekstrem, tapi asli Vario masih dikenali. (Nurfil)